TEMA PELAYANAN:

TEMA PELAYANAN:
Tema dan sub tema pelayanan GAMKI 2015-2018

SEJARAH GAMKI

SEJARAH SINGKAT GAMKI

Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia atau biasa disingkat GAMKI adalah organisasi pengkaderan yang mempersiapkan anggotanya dalam berbagai bidang pelayanan (pendidikan, sosial, politik, kemasyarakatan, dll) di Indonesia.
Lahirnya Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia melalui perjalanan sejarah yang amat panjang dan mengikuti perjalanan sejarah bangsa. Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, merupakan mujizat dan anugerah bagi Rakyat Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan setelah proklamasi 17 Agustus 1945 masih sangat berat.
Tekad Belanda untuk kembali menduduki wilayah Indonesia mendapat tantangan yang keras dari seluruh lapisan masyarakat. Dalam masa revolusi itu pemuda-pemudi terpanggil untuk terjun dalam kancah peperangan.
Demikian pula dengan pemuda-pemudi Kristen di Indonesia. Kesadaran bahwa angkatan muda kristen dan seluruh umat Kristen adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia menggugah angkatan muda Kristen untuk mengorganisir diri menunjukkan keberadaannya

• Latar Belakang Sejarah

Menurut seorang pendeta Gereja Kristen Jawa yaitu Pdt. S. Brotosuwignyo, menjelang diadakannya Kongres Pemuda tanggal 9-11 November 1945 di Yogyakarta, sekelompok pemuda Kristen membentuk organisasi pemuda Kristen untuk mengambil bagian dalam kongres.
Pembentukan organisasi itu tidaklah mudah, para pemimpin pemuda Kristen itu di Yogyakarta mengadakan pertemuan dengan mengundang para pendeta dan pimpinan umat Kristen. Tetapi banyak tidak hadir dalam pertemuan tersebut karena belum adanya kesadaran akan kedudukan umat Kristen di Indonesia serta adanya pengertian yang sengaja dihembus-hembuskan bahwa politik itu dosa, kotor dan sebagainya. Di pihak lain, kecurigaan masyarakat terhadap umat Kristen dan tuduhan sebagai antek-antek Belanda.

• Pembentukan PKPI Thn. 1945

Tantangan ini mendorong pemimpin-pemimpin angkatan muda Kristen mengadakan pertemuan 4 November 1945 di Yogyakarta membentuk organisasi yang diberi nama Pemoeda Kristen Protestan Indonesia (PKPI). Pimpinannya adalah Sarwoko (Ketua Umum Pengurus Besar), wartawan dan warga Gereja Kristen Jawa Jakarta, Sutjipto Wirowidjojo, Sarasto, Pdt. S. Brotosuwignyo, dll.

• PKPI Berganti Nama Menjadi PPKI

Beberapa bulan kemudian, pada kongresnya yang pertama pada 29-31 Januari 1946, PKPI berganti nama menjadi Persatuan Pemuda Kristen Indonesia (PPKI). Dalam kongres itu juga dipilih Ketua Umum Pengurus Besar yaitu Pdt. S Brotosuwignyo dan Sekretaris Umum Pengurus Besar yaitu F. Tambunan. Pada 1947 PPKI ikut membentuk Front Nasional Indonesia bersama Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Pemuda Demokrat, Pemuda Katolik dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dengan tujuan membendung dominasi Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo).

• Pembentukan MPKO Thn. 1948

Gerakan Oikumene di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari simbol-simbol yang jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia telah nampak. Walaupun gerakan oikumene baru mendapatkan bentuknya yang semakin jelas sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Simbol-simbol yang diwujudkan dalam berbagai peristiwa oikumenis yang melibatkan angkatan muda Kristen baik secara regional, nasional maupun internasional jelas merupakan babak awal yang mempunyai kaitan dengan setiap gerakan.
Kelambatan pembentukan Dewan Gereja Indonesia itu ditanggapi pemuda-pemuda Kristen dengan satu gerak yang lebih cepat dalam melembagakan gerakan oikumenis di Indonesia. Suatu pertemuan oikumenis pemuda Kristen se Indonesia yang diadakan tangal 18-28 Desember 1948 telah melahirkan satu lembaga pemuda Kristen yang benar-benar bersifat oikumenis, dengan nama Majelis Pemuda Kristen Oikumenis (MPKO), yang dipelopori oleh Pdt. W.J.S. Rumambi.
Dengan lahirnya MPKO sebagai perwujudan gerakan oikumene di Indonesia, maka kepeloporan angkatan muda Kristen menjadi lengkap. PPKI bergerak dalam kemasyarakatan, kebangsaan, kenegaraan dan gereja, sedangkan MPKO berada dalam lingkup oikumenis.
Walaupun dalam perjalanannya PPKI dan MPKO selalu mengusahakan pendekatan kepada masing-masing pihak, namun baru pada bulan November 1955 kedua pimpinan organisasi tersebut mengadakan pertemuan, yaitu atas inisiatif dr. Johannes Leimena. Dalam pertemuan itulah kedua pimpinan organisasi mengeluarkan pernyataan bersama dalam rangka menggalang persatuan dan kesatuan pemuda.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, pimpinan MPKO diwakili Pdt. Lee Sian Hui dan PPKI diwakili Alexander Wenas pada tanggal 13 Juli 1956 mengikuti Sidang Lengkap III DGI di Jakarta. Setelah melalui perjalanan yang panjang pergumulan antara DGI, PPKI dan MPKO maka pada 24 Maret 1961 diadakan konsultasi organisasi-organisasi Pemuda Kristen di DGI dengan menghasilkan suatu kesepakatn dan penegasan terhadap kesatuan “keesaan segenap Pemuda Kristen Indonesia dalam wujud satu organisasi”. Penandatangan pernyataan tersebut antara lain Mr. J.C.T. Simorangkir (PPKI), Soebagyo Pr (PPKI), Sarwoko (PPKI), Gouw Kiem An (MPKO), I Pangomanan (MPKO), Soetarno, STh. (GMKI), J.E. Tulung mewakili Komisi Pemuda DGI dll.

• Peleburan PKPI dan MPKO ke dalam GAMKI

Sejak ditandatanganinya pernyataan bersama itu usaha untuk mewujudkan kesatuan organisasi Pemuda Kristen pun semakin nyata. Pada bulan April 1962, MPKO menyelenggarakan Kongresnya yang ke VI di Jakarta mengambil keputusan-keputusan penting antara lain pembubaran MPKO. Dan sehari setelah Kongres VI MPKO itu diadakan Musyawarah Pemuda Kristen Seluruh Indonesia yang disponsori oleh Komisi Pemuda DGI. Musyawarah itu berlangsung dari tanggal 18-23 April 1962 di Kebayoran Baru, Jakarta.
Dalam musyawarah tersebut nama Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia yang telah dicetuskan dalam konsultasi pimpinan organisasi Pemuda Kristen Indonesia tanggal 24 Maret 1961 disahkan sebagai nama organisasi kesatuan Pemuda Kristen. Di dalam Anggaran Dasarnya termaktub kalimat bahwa GAMKI sebagai kelanjutan Persatuan Pemuda Kristen Indonesia (PPKI) yang didirikan pada tanggal 4 November 1945 di Yogyakarta di tengah-tengah bergolaknya Revolusi Kemerdekaan Indonesia.
Sebagai pimpinan organisasi, musyawarah tersebut memilih Dewan Pimpinan Pusat GAMKI dengan Ketua Umum Mr. JCT Simorangkir dan Sekretaris Jenderal Soebagyo Pr. dan anggota-anggotanya antara lain Sarwoko, Soetarno, Sumardi MA, A Wenas dan sekretariat di jalan Salemba Raya 10 Jakarta.
Sebagai realisasi dari keputusan tersebut maka PPKI mengadakan kongresnya ke VIII di Surabaya tahun 1962 dengan memutuskan untuk mengintegrasikan diri di dalam GAMKI.
Terbentuknya GAMKI sebagai organisasi kesatuan pemuda Kristen Indonesia semakin membulatkan tekad untuk mewujudkan gerak ganda pemuda Kristen Indonesia secara bersama-sama. Pemuda Kristen serta gereja-gereja telah mengakui bahwa GAMKI merupakan satu-satunya organisasi pemuda Kristen yang membawakan suara pemuda Kristen di tengah-tengah masyarakatnya. Dengan dasar kesepakatan dan keputusan tersebut menjadi jelas komisi pemuda gereja bergerak secara khusus dalam lingkungan gerejani dan secara kelembagaan menjadi sumber insani (sumber kader) bagi GAMKI.
Perjalanan bersama antara GAMKI dan GMKI itu mendorong keduanya saling mengisi dan di dalam pertumbuhan organisasi massa Kristen yang lain, kedua organisasi itu memberikan kader-kadernya sebagai pimpinan, seperti nampak dalam pembentukan Gerakan Siswa Kristen Indonesia pada tahun 1964.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar